mY bAnnEr

Ancaman Kerusakkan Pendengaran Pada Kalangan Muda Usia Masa Kini

By hafizh on 19.17

Filed Under:

Awas !!! Dengarlah atau perhatikan baik-baik... Kalangan ilmuwan EU - European Union mewanti-wantikan bahwa saat ini terdapat puluhan juta kalangan muda usia di seluruh dunia yang terancam menderita kerusakkan pendengaran secara dini berhubung kebiasaan mendengarkan perangkat pemutar musik digital : mp3 player dengan volume terlalu kencang rata-rata selama lebih dari 5 jam per minggu.
Diperkirakan diseluruh dunia total ada 50 juta hingga 100 juta orang gemar mendengarkan musik lewat perangkat hiburan digital mobile berukuran mungil layaknya: mp3 player. Sebagian besar diantaranya adalah kaum muda usia yang kerasukkan kegemaran mendengarkan musik sehari-hari secara terus-menerus lewat saluran earphone dan malahan lebih parah lagi sering kali menyetel volume suara dengan amat kencang : melebihi 89 desibel atau diatas ambang batas volume kencang yang dapat diterima indra pendengaran manusia. Dan kegemaran ini berjalan sehari-hari dengan tanpa menyadari akan ancaman bahaya yang tengah mengintai yakni kerusakkan pendengaran permanen secara dini pada usia muda.

Kalangan ahli EU menggariskan batasan tingkat suara hingga senilai 89 db dengan lama waktu durasi 5 jam perminggu sebagai aktivitas mendengarkan musik yang dipandang aman. Sedangkan apabila memasang musik melebihi ambang batas aman diatas dapat terancam kerusakkan permanen pada pendengaran yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat : 5 tahun.
Kehilangan pendengaran adalah sejenis gangguan yang terjadi secara bertahap dan tanpa gejala rasa sakit dari awal terjadinya, sehingga banyak orang yang menjadi abai akan ancamannya. Walau memang ada kekecualian pada sebagian orang yang dapat mengalami gejala gangguan suara yang terdengar mendengung tidak lazim dalam telinga yang mirip gejala sakit vertigo dan dikenali sebagai ”tinnitus” atau terkadang disebut gejala gangguan penyakit ”meniere” merujuk kepada ahli penyakit THT berkebangsaan Perancis Meniere yang merumuskannya untuk pertama kali pada abad XIX.

Kekuatiran akan segera munculnya generasi budek ---alias telinga tuli--- yang disuarakan ilmuwan Eropa bagi generasi iPod masa kini sesungguhnya sempat pernah pula tercetus pada awal tahun 1980-an saat perangkat pemutar musik fenomenal walkman keluaran Sony merajai dunia hiburan sejagat sejak mid 1970-an.
Disamping meluasnya peredaran perangkat mp3 player maka disisi lain konvergensi teknologi IT pun kini menjadikan aplikasi musik digital semacam mp3 player kini lazim menjadi piranti kelengkapan ponsel yang bahkan diunggulkan bernilai jual tinggi guna menarik pasaran target kalangan pengguna telepon sekaligus penggemar musik: kalangan usia muda / ”ABG” yang sesuai perkembangan usia memang cenderung gemar akan hiburan mendengarkan musik secara personal dan mobile. Perangkat mp3 player mulai dari yang paling keren : ”cool” model iPod keluaran Apple hingga produk jenis murahan ”tiruan mirip iPod” yang kebanyakan produksi China kini gampang ditemukan dan seolah menjadi seperangkat alat pelengkap wajib dalam aktivitas kehidupan sehari-hari diantara kaum muda ”ABG” di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Dan yang belum lama berselang yakni pada Desember akhir tahun yl Peneliti Dean Garstecki, ahli audio dari Northwestern University, AS mengungkapkan wanti-wanti serupa di atas berdasar atas riset terhadap perilaku kalangan usia muda di AS yang memiliki kebiasaan menyumpalkan earphone dan menyetel volume dengan kencang. Dalam temuan yang mengagetkan bahkan didapat berhubung banyak kalangan muda yang seolah terbiasa atau ”asik-asik aja” mendengarkan musik dari mp3 player lewat headset audio padahal setelan suara ternyata sedemikian kencang hingga mencapai nilai: 110 dB - 120 dB !
Bandingkan dengan sederet data sbb :
- 120dB : gelegar suara konser musik rock.
- 60 dB : bercakap secara normal.
- 20 dB : bicara berbisik-bisik.

Sssh... dengarlah atau perhatikan baik-baik, sebelum terlambat segalanya !

0 komentar for this post

bAnNer